EDISI/0002/MASA/02/2018 -Menuju Jannah Dengan Sedekah
Allah SWT berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْاَذٰى
ۙ كَالَّذِيْ يُنْفِقُ مَالَهٗ رِئَآءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ
بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ ؕ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ
عَلَيْهِ تُرَابٌ فَاَصَابَهٗ وَابِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلْدًا ؕ لَا
يَقْدِرُوْنَ عَلٰى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوْا ؕ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى
الْقَوْمَ الْـكٰفِرِيْنَ
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala)
sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si
penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada
manusia dan Dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka
perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah,
kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah Dia bersih (tidak
bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka
usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
kafir”. (QS. Al Baqarah : 264)
Sedekah
tidak hanya sebatas pada aktivitas memberi dengan rasa Ikhlas. Tetapi
juga terdapat beberapa hal yang harus di perhatikan ketika bersedekah.
ada beberapa hal yang ternyata harus diperhatikan dalam bersedekah
sebagai berikut:
Cara Bersedekah
Tujuan
murni dianjurkannya aktivitas sedekah ialah untuk meringankan beban
penderitaan orang lain dan tidak mencampurnya dengan kepentingan
duniawiah lainnya.
Larangan Mengungkit-Ungkit Sedekah
Sedekah
yang baik lagi di cintai oleh Allah adalah sedekah yang murni ikhlas
karena semata mata mecari keridhaan Allah. Dan dilarang bersedekah
karena Riya' atau ingin mendapat pujian.
Sedekah Lebih Utama Dengan Sembunyi-Sebunyi
Keikhlasan
sedekah merupakan sebuah kerahasiaan bagi manusia, hanya Allah SWT,
yang mengetahui kadarnya. Tetapi kerahasiaan tidak menjamin keikhlasan
seseorang. Keikhlasan dapat tidak kurang atau melebihi yang menyumbang
dengan rahasia. Hal ini ditunjukan agar dapat memotivasi seseorang untuk
ikut serta bersedekah. Sayyid Qutub dalam buku tafsirnya yang berjudul
fi dzilal Al-Quran menyatakan bahwa menyembunyikan (merahasiakan)
sedekah yang sunah itu lebih utama dan lebih disukai oleh Allah swt.
Bersedekah Dengan Keikhlasan
Terlepas
dari apa jenis barang sedekah, dan seberapa besar nilai dan ukurannya,
hal yang paling utama dalam sedekah adalah kemurnian hati untuk
menggapai keridhaan Allah.
Bersedekah dengan sesuatu yang baik-baik
Sedekah
dilakukan dengan memberikan sesuatu yang baik merupakan hal yang lebih
utama, bukan dengan sesuatu yang kualitasnya jelek, sehingga pemiliknya
sendiri menolaknya. Jika barang seperti itu ditawarkan dalam suatu jual
beli niscaya tidak mau menerimanya kecuali dengan mengurangi harganya.
Balasan bagi orang yang bersedekah
Berdasarkan
metode yang Allah tampakkan dalam firmannya ternyata sangat efektif
untuk membangkitkan perasaan yang hidup dalan jiwa. Tentang kehidupan
yang hidup dengan hasil yang begitu besar. Taman yang memberikan hasil
yang berlipat ganda bagi penanam, memberikan hasil yang berkali-kali
lipat dibanding bibit yang ditaburkan.
Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan Allah SWT adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan
tujuh bulir, pada tiap bulir, seratus biji. Allah SWT melipatgandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah swt Maha Luas
(Karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah:261)
Sedekah
itu bukan memberi melainkan mengambil, tidak mengurangi melainkan
menambah. Perasaan yang terpesona oleh pemandangan tentang taman dan
hasilnya itu. Allah SWT melipatgandakan pahala dan Rizki bagi siapa yang
dikehendakiNya,
“Kami haturkan terimakasih kepada Saudara/i yang telah menyalurkan
sedekahnya, dan bagi saudara/i yang ingin menyalurkan sedekahnya, dapat
melalui rekening :
No. Rek. BRI a.n. Yayasan Najma Saida: 5698-01-012565-53-1
No.Rek.Bank Lampung a.n. Masjid Sabilil Muttaqin : 399.03.04.14605.9
atau
menghubungi ( 085664626719 / 085366873088). Semoga Allah senantiasa
melapangkan rizki kita dan menjadikan kita hamba-hamba yang pandai
bersyukur"
Penanggung Jawab : Darsahid,S.Ag, M.Pd.I dan Hendra Rahmatulloh, S. Pd. I
Penasehat : Bayu Prafitri, M.Pd.I
Penulis : Ardi Kismawan
Editor : Filma Eka Santika
0 comments: